Joko tidak mati karena vaksin Covid-19, Pemkot Tangerang masih menawarkan bantuan kepada keluarganya

 Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot) turut mendukung keluarga Joko Susanto, 32, warga Tangerang yang meninggal dunia usai menerima vaksin Covid-19.

Meski Joko meninggal beberapa hari setelah vaksinasi, ternyata kematiannya tidak terkait dengan vaksinasi Covid-19.



Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin mengatakan

, pihaknya akan memberikan dukungan berupa jaminan pendidikan bagi kedua anak Joko dari SD hingga SMP.

Baca juga: Komnas KIPI: Kematian Warga Tangerang Tak Terkait Vaksinasi Covid-19

Rencananya, Disdik juga akan mendaftarkan dua anak Joko sebagai penerima program Tangerang Pintar.

Jamaludin mengatakan, penerima program akan mendapatkan biaya 

operasional sebesar Rp 80.000-Rp 100.000 per bulan.

“Jadi nanti kita akan mendampingi untuk mendapatkan (program) Tangerang Cerdas. Setiap bulan kami akan membantu hal-hal lain,” kata Jamaludin dalam rekaman suara, Kamis (1/7/2021).

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran

Ia mengatakan, kedua anak Joko itu sedang disekolahkan di sekolah dasar yang dipilih langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

"Di mana sekolahnya, saya akan bertemu kepala sekolah," kata Jamaludin.


Baca juga: Jumlah Tenaga Kesehatan Tak Proporsi Kasus Covid-19 Harian, Pemkot Tangerang Minta Dukungan Pemerintah Pusat

Selain dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang, keluarga Joko juga mendapat dukungan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang.

Direktur Penguatan Sosial Kesejahteraan Sosial Kota Tangerang Eep Ruli mengatakan, pihaknya akan menambah keluarga Joko ke dalam Catatan Terpadu Kesejahteraan (DTKS) Badan Kesra.

Eep mengatakan keluarga yang terdaftar di DTKS berhak mendapatkan dukungan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BNPT).

"Dulu saya suruh masuk program supaya bisa masuk DTKS," ujarnya, Kamis dalam rekaman suara yang sama.

Setelah mendaftar di DTKS, keluarga Joko secara rutin didukung oleh PKH dan BNPT.

“Setelah bergabung dengan DTKS, mereka rutin menerima program selama program masih ada,” ujarnya.

Baca juga: Jabodetabek Terapkan PPKM Darurat Mulai 3-20 Juli. Lihat 15 aturan lengkapnya

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian yang menimpa Joko sedang diselidiki oleh Komisi Nasional Pencegahan dan Evaluasi Dampak Buruk Pasca Vaksinasi (Komnas PP KIPI).

Komnas PP KIPI mengumumkan hasil penyelidikannya pada Selasa (29 Juni 2021).

Setidaknya ada empat kesimpulan yang menjadi dasar bahwa kematian Joko bukan akibat vaksinasi Covid-19.

Joko diketahui divaksinasi pada 15 Juni 2021 bersama istrinya Putri Rahmawati, 31, di Pinang, Kota Tangerang.

Delapan hari kemudian, pada 23 Juni 2021, Joko meninggal.

Penyebab kematian Joko langsung diselidiki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Komnas PP KIPI dan beberapa instansi pemerintah.


LIHAT JUGA :

serverharga.com
wikidpr.id
riaumandiri.id
dekranasdadkijakarta.id
finland.or.id
cides.or.id